Kamis 18 Apr 2013 16:28 WIB

API: Industri Tekstil Terus Tumbuh Empat Dekade ke Depan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Industri tekstil, ilustrasi
Foto: Antara
Industri tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri tekstil masih terus tumbuh dan berkembang hingga lebih dari empat dekade. Hal itu dikatakan oleh ketua umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajad dalam pidato pembukaan musyawarah nasional (munas) API ke-13 di Jakarta, Kamis (18/4). “Hingga hari ini, baik industri teksdtil maupun industri garmen tetap eksis dan tetap memperlihatkan angka pertumbuhan yang cukup baik,” ujarnya.

Ade mengatakan, pada 2011 pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mencapai 7,5 persen, sedangkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 6,2 persen. Kemudian, lanjutnya, pada tahun 2012 pertumbuhan industri TPT masih positif meskipun nilainya lebih rendah dibandingkan tahun 2011.  “Tapi hal itu memang dialami oleh hampir semua kelompok industri dalam kategori industri manufaktur,” ujarnya.

Hal tersebut, tambahnya, memperlihatkan minat investasi pelaku usaha industri TPT maupun investor asing yang berusaha dalam sektor TPT masih cukup tinggi. “Kepercayaan pembeli terhadap kemampuan produksi tekstil Indonesia juga cukup tinggi,” tutur Ade.

Jumlah perusahaan TPT, tambahnya, juga bertambah yang semula 2.884 perusahaan kini menjadi 2.900. “Untuk target pertumbuhan sekitar lima persen," kata Ade.

Meski demikian, industri TPT juga menghadapi tantangan. Menurut Ade, dengan perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara juga memberikan tekanan terhadap pangsa pasar produk dalam negeri Indonesia , meski industri TPT tidak ditinggalkan.

“Peningkatan daya saing menjadi kunci untuk meningkatkan penetrasi produk Indonesia di pasar ekspor serta mempertahankan pangsa produk dalam negeri di pasar domestik,” ucapnya.

Mengenai peningkatan daya saing, tambahnya, ada dua hal yang menjadi perhatian yaitu penguasaan teknologi terbaru dan kemampuan sumber daya yang kompeten. Meski diakuinya, mendidik dan mengelola SDM bukan perkara mudah dan dibutuhkan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan.

“Dalam hal penguasaan teknologi, kita patut berterimakasih pada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) karena sejak 2007 meluncurkan program revitalisasi dan restrukturisasi permesinan industri TPT,” ujarnya. Kemudian, saat ini, tambahnya, peta jalan (road map) mengenai komponen maupun mesin tekstil yang disusun Kemenperin juga sedang dalam proses berjalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement