Sabtu 16 Aug 2025 09:00 WIB
Liputan Khusus 80 Tahun Indonesia

Kemandirian Pangan: Mimpi Besar yang Perlahan Terwujud, Benarkah?

Sinergi pemerintah dan swasta diyakini menjadi kunci percepatan kemandirian pangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi, Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Di tengah ketidakpastian global, sektor pertanian di Indonesia disebut-sebut menjadi jangkar yang kokoh.
Foto: ID Food
Di tengah ketidakpastian global, sektor pertanian di Indonesia disebut-sebut menjadi jangkar yang kokoh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya di St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 Juni lalu menegaskan, kemandirian pangan merupakan prioritas tertinggi pemerintahannya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.  

“Kewajiban pertama sebuah pemerintahan adalah melindungi rakyatnya dari kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan akibat lingkungan yang menantang,” tegas Prabowo kala itu. 

Baca Juga

Prabowo menjelaskan mengapa ia memilih pertanian sebagai salah satu sektor prioritas dalam pemerintahannya. Kata Prabowo, itu menunjukkan keberpihakan negara kepada rakyat kecil. “Kita ingin memastikan keberhasilan ekonomi bukan hanya dinikmati oleh satu persen orang terkaya. Kita ingin kesejahteraan dinikmati oleh sebanyak-banyaknya rakyat,” ujarnya.

Prabowo mengulangi komitmennya yang tinggi pada sektor pangan di Indonesia, lewat pidato di Sidang Tahunan MPR RI, pada Jumat (15/8/2025). Prabowo memaparkan capaian besar sektor pertanian yang kini menjadi salah satu kebanggaan nasional.

“Tidak ada negara yang kuat yang tidak mampu memproduksi pangannya sendiri. Karena itu, pemerintah yang saya pimpin bekerja keras untuk memutus ketergantungan pada impor,” kata Presiden. Prabowo juga menegaskan beras dan penggilingan padi merupakan komponen penting yang menjadi prioritas negara. 

 

photo
Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi sawah di Merauke. Program swasembada pangan jadi salah satu target utama pemerintahan Prabowo. - (Dok Kementan)
 

Pertanian, jangkar kokoh di tengah ketidakpastian

Di tengah ketidakpastian global, sektor pertanian di Indonesia memang disebut-sebut menjadi jangkar yang kokoh. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam salah satu kesempatan menegaskan sektor ini bukan hanya tampil sebagai tulang punggung ekonomi, tetapi juga sebagai kunci utama kemandirian pangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kontribusi yang signifikan, di mana ekonomi nasional tumbuh 5,12 persen (yoy), dengan sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap PDB, yaitu 13,83 persen.

Untuk mewujudkan kemandirian pangan, kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi menjadi hal yang tak terhindarkan.

photo
Kemandirian pangan merupakan prioritas tertinggi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. - (Republika.co.id)
 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement