REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersiap melaksanakan normalisasi Sungai Ciliwung. Saat ini banjir kerap datang karena Ciliwung belum dibenahi secara menyeluruh.
Kementrian Pekerjaan Umum (PU) telah melakukan tender penentuan kontraktor yang akan menggarap proyek ini. "Kami siapkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk masing-masing pekerjaan," ujar Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Pitoyo Subandrio, Kamis (18/4).
Untuk rencana awal, Kementrian PU akan menggarap Sungai Ciliwung mulai Pintu Air Manggarai hingga Jl. TB Simatupang sepanjang 18 kilometer (km). Proyek ini diperhitungkan menelan biaya hingga Rp 1,2 triliun. Sumber dana diambil dari APBN.
Saat ini debit air Sungai Ciliwung sekitar 100 meter kubik per detik. Jika normalisasi selesai dilakukan, kemampuan Ciliwung bertambah menjadi 500 meter kubik per detik.
Pada saat normalisasi, warga yang tingga di bantaran kali akan direlokasi. Tugas relokasi warga dilakukan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta.
Kementrian Perumahan Rakyat pun telah menyiapkan program pembangunan rumah susun sewa bagi warga yang harus pindah.
Pitoyo berharap warga mau dipindahkan ke rusunawa karena selama ini warga tinggal di kawasan rawan bahaya.