REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), memberlakukan siaga II. Hal itu dilakukan dalam menghadapi banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air 14,13 meter, Sabtu (20/4) pukul 08.00 WIB.
"Naiknya air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro disebabkan pengaruh hujan di daerah Kali Madiun dan sekitarnya juga daerah hulu Jawa Tengah," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom.
Namun, katanya, naiknya permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya akan kembali surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan. "Saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mulai stabil. Air akan berangsur-angsur surut sepanjang tidak ada tambahan air hujan," ujarnya.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga II dengan ketinggian air mencapai 14,09 meter pada Jumat (19/4) pukul 24.00 WIB. "Selama beberapa jam air naik menjadi 14,15 meter, namun kemudian surut," kata seorang petugas di posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Rianto.
Sementara itu, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro yang sempat mencapai 27.15 meter, mulai turun menjadi 26,70 meter Sabtu, pukul 06.00 WIB. "Air Bengawan Solo di Ngawi juga sudah mulai surut dibawah siaga banjir," ucapnya.