REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan, mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin termasuk figur yang licin dalam berbisnis.
Menurutnya, Nazarrudin tak sungkan menggunakan berbagai cara guna memuluskan proyek-proyek perusahaannya. "Dia suka mencatut nama SBY dan Anas saat menjadi ketum," kata Mubarok ketika dihubungi Republika, Senin (22/4).
Mubarok mengatakan, banyak orang percaya ketika Nazaruddin mencatut nama SBY dan Anas. Pasalnya, perangai Nazaruddin terbilang meyakinkan. "Dia sangat pintar. Suka mengakali orang," ujarnya.
Nazaruddin juga kerap memeras orang-orang yang tidak mau memenuhi permintaannya. Modusnya adalah dengan memberikan sejumlah uang kepada pejabat tertentu dengan dalih persahabatan.
Begitu uang sudah diterima Nazaruddin akan meminta imbalan tertentu yang dia butuhkan. "Dia suka kasih uang tanpa alasan. Korbannya banyak," katanya.
Apakah Anas Urbaningrum termasuk korban Nazaruddin? Mubarok membenarkan. Menurutnya Nazaruddin ingin menghancurkan Anas karena Anas sebagai ketua umum tidak membela dirinya saat menjalani proses hukum.
Padahal, Nazaruddin merasa telah berbuat banyak untuk Partai Demokrat. Mubarok membantah tudingan Nazaruddin ke Anas merupakan skenario politik pihak tertentu yang tidak menyukai Anas. "Tidak seperti itu," katanya.