REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama bersikeras menghentikan proyek pembangunan jalan layang non tol (JLNT) Kampungmelayu-Tanahabang. Penghentian proyek pembangunan itu dilakukan karena dikhawatirkan merugikan negara.
"Kami justru takut merugikan negara kalau menyetujui sesuatu yang tidak jelas. Itu kan bahaya," ujar Basuki, di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Dikatakan Basuki, dirinya juga belum mengetahui mengenai anggaran proyek pembangunan JLNT apakah sudah dimasukkan dalam APBD 2013. “Kita nggak tahu sudah dianggarkan apa belum,” katanya.
Menurut dia, tender ulang harus digelar sebelum proyek JLNT dilanjutkan. Sebab, pihak kontraktor yang menghentikan proses pembangunan, bukan dari pihak Pemprov DKI Jakarta.
Seharusnya, kata dia, pembangunan yang menerapkan sistem multiyears tidak perlu dihentikan. Namun, proyek terhenti sehingga Pemprov DKI menggelar audit dengan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Saya tidak bisa pastikan benar atau salah, makanya BPK dan BPKP diminta mengaudit terlebih dahulu,” katanya.