REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Wasit PSSI Roberto Rouw akan mengevaluasi kinerja wasit Muhaimin terkait kasus pemukulan yang dilakukan pemain Persiwa Wamena Edison Pieter Rumaropen. Ia ingin tahu alasan di balik kasus pemukulan tersebut.
Roberto Rouw menyadari kalau perilaku kasar yang dilakukan pemain kepada para wasit bukan tanpa alasan. "Pasti ada sebab dan akibat. Karena itu akan kami selidiki," kata Roberto di Kantor PSSI, Jumat (26/4).
Dia menilai, ada beberapa alasan mengapa para pemain bertindak kasar di dalam lapangan. Salah satunya karena kepemimpinan wasit yang dinilai kurang baik.
"Jangan dulu salahkan ke pemain saja. Kami lihat dulu apa alasannya dia berlaku kasar kepada wasit. Wasit juga tidak sepenuhnya benar-benar. Terkadang ada kesalahan yang dapat merugikan tim," katanya.
Untuk itul, ia akan mengevaluasi kinerja wasit Muhaimin terkait keputusannya memberikan penalti kepada Pelita Bandung Raya (PBR). "Kami harus jujur mengevaluasi keputusan wasit tersebut. Jika memang ada yang dirugikan maka perangkat pertandingan (wasit-red) juga akan dikenakan sanksi berat. Ini dilakukan agar adil dan memberi efek jera," katanya.
Mengenai sanksi, ia mengaku belum bisa membeberkan secara pasti. "Kami evaluasi dulu. Kalau memang terbukti. Bisa saja dia akan dikenai sanksi seumur hidup. Ini supaya menjadi contoh yang lain agar tidak mengulangi lagi kesalahan seperti itu karena ini mencoreng nama baik sepak bola," katanya.
Menanggapi rencana PSSI tersebut, wasit Muhaimin mengaku siap. "Saya siap jika undangan evaluasi wasit," kata Muhaimin ketika dihubungi.