REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla mengatakan, fungsi masjid saat ini masih harus dimaksimalkan. Untuk memaksimalkannya, salah satu yang perlu dilakukan adalah akan menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan anak usia dini (PAUD).
Dia menyebutkan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, selain fungsi rumah ibadah, masjid juga bisa berfungsi untuk musyawarah. Selain itu, difungsikan juga sebagai pusat pemerintahan termasuk pengadilan dan tempat mengatur strategi perang.
JK mengatakan, PAUD nantinya akan dikembangkan pada 10 ribu masjid di seluruh Indonesia. ''Sehingga masjid akan terus berfungsi sejak lepasnya shalat Subuh hingga masuk waktu shalat Dhuhur dan seterusnya. Masjid akan menjadi ramai dan makmur,'' ujar JK di acara peluncuran program DMI di Masjid Amalia Ciawi, Bogor , Sabtu (27/4).
Menurutnya, dahulu jika anak-anak bermain di masjid biasanya dilarang. Saat ini, DMI ingin mendekatkan anak-anak ke masjid dan menjadikannya sebagai pusat pendidikan. Dia mengatakan, bila sejak usia dini anak-anak didekatkan ke masjid dan memulai aktivitas serta pendidikannya, maka karakternya akan dekat dan cinta masjid.
''Dari masjidlah anak-anak itu dibentuk akhlak budi pekertinya, sehingga menjadi anak yang berilmu pengetahuan, budi pekerti yang baik dan berkeimanan,'' ujarnya.
JK mengatakan, selanjutnya langkah perbaikan dakwah di masjid jugga harus diperbaiki. Mulai dari sound system-nya hingga materi dakwahnya agar dapat sampai dengan baik kepada jamaahnya termasuk anak anak. Dengan demikian, lanjutnya dia, kelak materi dakwahh diperbaiki sehingga masjid menjadi sebuah sistem pesantren.