Senin 29 Apr 2013 10:19 WIB

Kemensos Siapkan BLT Jika Harga BBM Naik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri
Foto: Musiron/Republika
Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Guna menekan angka kemiskinan di Indonesia yang dipastikan bakal meningkat saat harga BBM naik, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga miskin.

Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengatakan, ada tiga program yang disapkan Kemensos untuk membantu warga miskin ketika harga BBM meningkat. "Program ini dibuat sebagai persiapan dan mengatasi permasalahan kemiskinan yang timbul ketika terjadi kenaikan harga BBM," ujarnya, di Padang, Senin (29/4).

Program tersebut yakni peningkatan pemberian raskin selama tiga sampai empat bulan sekali. Jumlah raskin akan ditingkatkan dari 15 kg menjadi 30 kg per kepala keluarga. Kemudian, Kemensos juga akan memberikan bantuan kepada siswa miskin. Salim memperkirakan ada 4,8 juta siswa tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang harus mendapatkan bantuan tersebut.

Selain itu, nilai bantuan untuk keluarga harapan akan ditingkatkan dari Rp 1,4 juta menjadi Rp 1,8 juta per tahun. Keluarga harapan tersebut ditujukan untuk kategori rumah tangga sangat miskin dengan syarat tertentu, yakni wajib memeriksakan anggota keluarganya di puskemas dan menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran yang sesuai.

"Kami sudah melakukan perencanaan, jika jumlah penerimanya naik otomatis nilai bantuan dan anggarannya juga akan bertambah dan ini masih kami bahas lebih lanjut," ujar menteri asal PKS itu.

Salim menjelaskan, ketika terjadi kenaikan harga BBM, tidak menutup kemungkinan jumlah warga miskin akan meningkat sebesar setengah persen. Namun, jika program tersebut nanti digulirkan tingkat kemiskinan warga diharapkan akan menurun sebesar sepuluh persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement