REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Luar Negeri Korea Selatan menyatakan, pintu perundingan dengan Korea Utara selalu terbuka. TV Russia Al Youm sebagaimana dikutip Fars News (29/4) melaporkan, Yun Byung-se, Menlu Korsel menegaskan bahwa sekalipun Korut mengeluarkan ancaman serius kepada negaranya dan menutup komplek perindustrian di wilayah perbatasan kedua negara, namun pihaknya masih membuka pintu perundingan dengan Pyongyang.
Sampai saat ini nasib komplek perindustrian Kaesong yang menampung 53 ribu pekerja Korut dan ratusan pekerja Korsel masih belum jelas. Pyongyang mengumumkan, Seoul bermaksud menyerang negaranya melalui komplek perindustrian tersebut sekaligus menutupnya. Pihak Korea Selatan memberikan waktu 24 jam kepada Pyongyang untuk mengambil keputusan soal perundingan terkait dibukanya kembali komplek perindustrian Kaesong.
Sementara itu, Komisi Pertahanan Nasional Korut, Jumat lalu dalam statemennya menolak permintaan tersebut dan akibatnya Korsel menarik seluruh pekerjanya yang tersisa di komplek itu. Meski demikian, Menlu Korsel hari ini menegaskan bahwa pintu perundingan dengan Pyongyang selalu terbuka.