Selasa 30 Apr 2013 06:24 WIB

Presiden Afghanistan Akui Terima Uang dari CIA

Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul December 8, 2012.
Foto: Reuters/Mohammad Ismail
Afghan President Hamid Karzai speaks during a news conference in Kabul December 8, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Presiden Afghanistan Hamid Karzai membenarkan  telah menerima uang dari Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat (CIA) selama dekade terakhir, dengan sejumlah uang tunai yang diberitakan diserahkan dalam tas dan ransel.

Karzai berterima kasih kepada badan mata-mata AS itu. Sebelumnya, harian the New York Times melaporkan bahwa kantor Karzai menerima puluhan juta dolar dalam bentuk uang tunai dalam suatu usaha CIA meraih pengaruh.

"Ya NSC Afghanistan telah menerima uang dari CIA dalam 10 tahun terakhir. Uang itu tidak besar, jumlahnya kecil," kata Karzai merujuk pada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang merupakan bagian dari kantornya.

Karzai mengatakan uang itu digunakan dengan baik di Afghanistan."Uang itu digunakan untuk alasan-alasan berbeda: tujuan operasi, membantu (rakyat) yang cedera dan sakit dan sewa rumah dan lain-lain," kata Presiden tanpa memberi rincian. "Bantuan ini sangat produktif dan kami mengucapkan terima kasih kepada mereka."

The New York Times melaporkan tampaknya tak ada rahasia lagi tentang uang dari CIA itu yang bertujuan untuk memperoleh pengaruh dengan menyogok para tuan tanah dan politisi termasuk beberapa yang terkait dengan perdagangan obat terlarang dan bahkan Taliban.

Surat kabar itu yang mengutip sejumlah pejabat yang tak disebut namanya mengatakan uang CIA itu telah mendorong korupsi dan mendanai para tuan tanah sementara AS berusaha menjamin stabilitas di Afghanistan sebelum pasukan internasional mundur tahun depan.

"Sumber korupsi terbesar di Afghanistan adalah Amerika Serikat," kata satu pejabat Amerika seperti dilansir.

Khalil Roman, yang bertugas sebagai wakil kepala staf Karzai pada periode 2002-2005, mengatakan kepada harian itu bahwa uang tunai tersebut -- yang kadangkala tiba di kantor presiden dalam tas-tas plastik belanja -- dikenal dengan sebutan "uang hantu".

"Datangnya rahasia dan perginya rahasia," kata Roman.

AS telah diketahui menyalurkan uang tunai untuk para pendukung di Afghanistan, seperti yang dilakukannya di Irak.

Namun, laporan the New York Times merupakan salah satu cerita pertama menyebutkan angka uang tunai yang dikirim khusus ke kantor Karzai.

Iran sebelumnya membayar tunai kepada salah satu pembantu tinggi Karzai, yang diketahui presiden Afghanistan itu pada tahun 2010. Namun pihak Iran menghentikan pembayaran sementara pembayaran CIA terus berlanjut, kata the Time.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement