REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki usia 20 tahun, Harian Republika diibaratkan sebagai jangkar.
Republika dinilai mampu menahan banyak gagasan yang tersebar menjadi satu kumpulan dan menyebarkannya kembali dalam bentuk yang lebih luas.
Kepala Unit Usaha Syariah CIMB Niaga, U. Saefudin Noer, mengatakan Republika menjadi medium penyatu gagasan mengenai visi nasional kebangsaan tanpa meninggalkan sisi spiritual.
"Republika memiliki konsnep akhlak dari nilai universal yaang diperjuangkan," ujarnya saat menghadiri acara Penghargaan Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Teater, Selasa (30/4).
Dalam kesempatan itu, Saefudin mengapresiasi kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya. Menurutnya setiap perubahan butuh agen yang memiliki konsep dan personaliti otentik dan punya pengaruh besar terhadap lingkungannya.
"Mereka usung gagasan besar dan lingkungan mau mengakui dan mengikutinya," ucapnya.
Saefudin berujar acara seperti ini penting dilakukan. Pasalnya perubahan memang perlu tokoh yanng dijadikan. keteladanan. Ketiga tokoh perubahan Republika kali ini, yakni Taufiq Kiemas, Said Aqiel Siraj dan Djoko Suyanto dinilai memiliki sejarah panjang dan peran besar.
"Masing-masing punya kepribadian dan gagasan yang diikuti lingkungannya," ujar Saefudin.
Yang perlu jadi perhatian, kata Saefudin, Tokoh Perubahan jangan didasarkan semata pada pengalaman atau senioritas di dalam struktur kemasyarakatan, politik maupun pemerintahan. Tetapi lebih pada kekuatan gagasan dan visi besar yang bisa membuat perubahan menuju lebih baik lagi.