Rabu 01 May 2013 18:05 WIB

Polisi Amankan Sembilan Mahasiswa Diduga Provokator Kericuhan

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polisi menangkap sembilan orang mahasiswa yang tergabung dalam Komite Buruh Mahasiswa Bergerak (Kobar). Mereka dianggap sebagai provokator dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh, di depan Gedung Grahadi, Rabu (1/5).

Keributan terjadi antara mahasiswa dengan satuan perikat pekerja dari seluruh kawasan industri di Jawa Timur. Mahasiswa dan buruh terlibat adu jotos.

Kesembilannya yakni, Bistri, Vegas, Fikri, Hendriks, Dirga, Aburahman, Zani, Prabowo, dan Wildan. Mereka kemudian digiring ke selasar Barat Gedung Grahadi.

Bistri (22) mahasiswa Unair mengatakan, dirinya hendak memisahkan rekannya yang terlibat perkelahian. Namun, justru dirinya yang diamankan.

"Saya juga tidak paham kejadian awalnya, namun yang jelas salah satu rekan kami, Aldi, tersayat senjata tajam, lalu kami terjadi perkelahian," kata Bistri merinci kronologis kejadia pada Republika.

Zani (21) mengatakan, awalnya dia dan puluhan rekan Kobar lainnya tengah berada di atas truk sambil berorasi. Dari sana, dia melihat, dengan sengaja seorang anggota buruh yang diduga dari FSPMI mengeluarkan senjata tajam dan melukai Aldi.

"Saya tidak tahu alasannya, tapi melihat hal itu, kami akhirnya langsung turun dari truk dan merelai peristiwa tersebut," ujarnya.

Dia juga sempat merasa kesal, karena saat pihaknya melaporkan peristiwa itu ke petugas keamanan, petugas kepolisian tidak melakukan pergerakan. Karena itu, dia dan beberapa rekannya kemudian merelai Aldi, meski akhirnya justru terjadi perkelahian.

Selain kesembilan mahasiswa, seorang buruh dari serikat pekerja Mojokerto juga ikut diamankan.

Saat ini, pihak Diresnarkoba Polda Jatim tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kesembilan mahasiswa tersebut. Adapun pemeriksaan yang dilakukan melalui tes urine, karena dikhawartirkan terlibat penyalahgunaan narkoba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement