REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai aksi demonstrasi buruh pada May Day kali ini cenderung merugikan pengusaha. Jika diteruskan, para pengusaha khawatir akan mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Ketua Umum API Ade Sudrajat menjelaskan, demonstrasi merugikan pelaku usaha karena tidak ada satupun pengusaha yang tidak memiliki utang dari bank. "Padahal kalau terjadi demo produktivitas perusahaan menurun dan membuat pengusaha rugi,” tuturnya.
Dia memperingatkan, kalau demonstrasi buruh terus dilakukan dapat membuat negara-negara ASEAN menjadi pemenang. Artinya, para investor lari dan akhirnya berinvestasi ke negara-negara semacam Vietnam, sampai Thailand akibat demonstrasi.
Terlebih, tuturnya, Indonesia bukanlah tujuan investasi utama.“Padahal saat ini ada 41 juta orang menganggur dan angkatan kerja baru terus tumbuh sebanyak 1,2 juta jiwa tiap tahun. Sementara yang terserap kerja hanya 800 ribu sampai 1 juta jiwa,” ucapnya.