REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Menteri ESDM Jero Wacik meresmikan sistem distribusi listrik pedesaan di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (3/5). Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan keran air bersih melalui sumur bor di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng.
Distribusi listrik pedesaan itu memanfaatkan air bersih dari sumur bor bantuan Badan Geologi Kementerian ESDM pada 2012. "Listrik dan air sebagai bagian dari energi harus diberikan untuk kepentingan masyarakat pedesaan," kata Jero Wacik.
Jero yang mengaku lahir dan dibesarkan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, itu berjanji segera mengirimkan tim teknis untuk pengairan pertanian dan perkebunan di Kubutambahan dan Tejakula.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana juga meminta Kementerian ESDM membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Bapak Bupati terbukti sangat memperhatikan dan peduli pada kepentingan masyarakat miskin di daerahnya," tambah Jero menanggapi permintaan Bupati.
Selama 2012, Kementerian ESDM membangun sistem distribusi listrik pedesaan di tujuh lokasi di Bali dengan biaya Rp 2,7 miliar yang tersebar di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Karangasem.
Listrik desa yang diresmikan Menteri ESDM sebanyak enam Kabupaten, yaitu Tambanan, Bangli, Klungkung, karangasem, Buleleng/Singaraja, Jembrana/Negara dengan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 63.36 Kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Gardu Distribusi 67 Unit dengan menelan biaya Rp 51,7 milyar Menggunakan anggaran APBN tahun 2012.