REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Majelis Rakyat Suriah mengecam keras agresi berbahaya Israel terhadap pusat penelitian ilmiah Jamraya di pinggiran Damaskus. Majelis mengatakan agresi Israel merupakan campur tangan terang-terangan dalam krisis Suriah yang mencerminkan keterlibatan Israel dalam persekongkolan terhadap Suriah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad waktu setempat, Majelis Rakyat mengatakan bahwa agresi tersebut jelas menunjukkan bahwa para teroris yang selalu meminta bantuan NATO dan Israel itu berada di saat-saat terakhir mereka berkat tindakan kuat tentara Suriah.
Majelis mengatakan bahwa kepemimpinan Suriah, Angkatan Darat dan rakyat mampu mempertahankan kedaulatannya terhadap setiap agresi asing.
''Mereka yang berpikir bahwa Suriah sibuk dengan krisis dan perang terorisme dan tidak dapat mengusir agresi asing itu sesungguhnya tertipu. Rakyat Suriah tidak akan rusak,'' kata Majelis.
Pernyataan itu mencatat bahwa agresi tersebut tidak mungkin terjadi tanpa adanya lampu hijau dari Amerika Serikat dan tanpa koordinasi dengan negara-negara Teluk Arab.
Majelis Suriah mengatakan bahwa terorisme internasional terorganisir yang dipimpin oleh Israel memerlukan masyarakat internasional yang diwakili oleh Dewan Keamanan dan PBB untuk mengambil sikap tegas dan mengakhiri pelanggaran Israel terhadap hukum internasional dan kedaulatan negara.
Pernyataan menyimpulkan dengan mengatakan bahwa terorisme Israel mengharuskan negara-negara di kawasan itu mengambil sikap yang jelas mengenai pembajakan Israel yang sedang berlangsung.