Senin 06 May 2013 15:21 WIB

Bahas Isu Terorisme, Muslim Jerman Nilai Pemerintah Tidak Peka

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Terorisme (ilustrasi).
Foto: peoplefirstindia.org
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Konferensi Islam-Jerman yang disponsori Menteri Dalam Negeri Jerman, Wolfgang Schauble tidak lagi mendapat simpati komunitas Muslim. Alasannya, wadah komunikasi ini dinilai telah keluar jalur.

Sejak tahun 2006, wadah ini dimaksudkan untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah Jerman dan komunitas Muslim. Namun, pemerintah Jerman justru mengarahkan topik pembahasan pada isu-isu keamanan seperti masalah terorisme. Terkait pemilihan isu itu, komunitas Muslim memandang pemerintah Jerman tidak peka.

"Konferensi ini masuk akal bila tercipta dialog dengan komunitas Muslim," ungkap Erol Purlu, Ketua Asosiasi Pusat Budaya Islam (VIKZ) seperti dikutip Suddeutsche Zeitung, Senin (6/5).

Menurut rencana, konferensi ini akan digelar pekan depan. Namun, suara penolakan yang keras terungkap dari komunitas Muslim membuat konferensi ini terancam batal terlaksana. 

Ketua Asosiasi Masyarakat Turki (TGD), Kenan Kolat, mengatakan konferensi saat ini tidak lagi memiliki tujuan apapun. Pergeseran arah isu keamanan jelas membuat komunitas Muslim tersinggung.

"Konferensi ini telah kehilangan dukungan. Ini terlihat dari pembicaraan yang terhenti serta minimnya dampak dari konferensi ini," kata dia.

Aiman Mazyek, Ketua Dewan Pusat Muslim Jerman (CCMG) menilai pelaksanaan konferensi perlu perbaikan. Arah dari konferensi ini telah keluar jalur sehingga perlu diluruskan kembali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement