REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera masih berada di 'tengah prahara'. Belum selesai kasus dugaan korupsi impor daging sapi yang menerpa mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, PKS pun berhadapan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Akibat masalah prosedur penyitaan enam mobil di kantor DPP PKS, Jakarta, masalah menjadi panjang. Terakhir, PKS melaporkan KPK ke polisi. Wakil Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menegaskan, semua permalasahan tersebut tak akan ganggu keutuhan PKS.
"Insya Allah kami tidak pernah terganggu dan tidak ada istilah ketidakutuhan. Kami tetap satu shaf, satu perjuangan, satu komando,"ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (13/5) malam.
Menurutnya, PKS dari sejak awal tidak berniat menghalangi penyitaan mobil tersebut. Hanya, ketika KPK melakukan penyitaan dengan melenceng dari prosedur, PKS akan bertindak. "Kita harus menunjukkan kebenaran,"tegasnya.