Selasa 14 May 2013 15:11 WIB

Listrik Prabayar PLN Semakin Diminati Konsumen

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
 Konsumen membeli token PLN Prabayar di kasir Alfamart.
Foto: Dok. Alfamart
Konsumen membeli token PLN Prabayar di kasir Alfamart.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis target menggalang 10 juta pelanggan listrik prabayar tercapai tahun ini. Kini tercatat 9.741 ribu pelanggan yang menggunakan model tagihan prabayar. "Perkiraannya dua bulan lagi target tercapai," ujar Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun ditemui di Jakarta, Selasa (14/5).

Pelanggan listrik prabayar terbesar berada di daerah Jawa. Benny mengatakan telah terjadi kenaikan permintaan untuk pemasangan rumah tangga antara lain di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 50 persen dan di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 60 persen.

 

Peningkatan pelanggan terbesar disumbang oleh migrasi pelanggan pascabayar. Alasan migrasi antara lain karena tagihan bulanan lebih mudah diprediksi. "Petugas baca meter di daerah ada yang tidak disiplin. Metode pascabayar juga dianggap lebih praktis. Masyarakat mengeluh bahwa sulit memprediksi jumlah tagihan setiap bulan," ujar Benny.

PLN juga mencatat pertumbuhan pemakaian listrik yang sangat baik pada April 2013. Dibandingkan tahun lalu, PLN mencatat pertumbuhan sebesar 10, 58 persen. Namun secara akumulatif, penjualan listrik hanya mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 6, 97 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement