Kamis 16 May 2013 11:34 WIB

Sampah di Pantai Bali Capai 14 Juta Kg

Warga membersihkan sampah yang terdampar dan mengganggu wisatawan di Pantai Kuta, Bali.
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warga membersihkan sampah yang terdampar dan mengganggu wisatawan di Pantai Kuta, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Volume sampah di lima objek wisata pantai di Kabupaten Badung, Bali telah mencapai 14 juta kilogram. Sampah ini berhasil ditangani program 'Bali Beach Clean Up' (BBCU).

 

"Pada tahun ini saja, BBCU telah mengumpulkan kurang lebih satu juta kilogram sampah," kata Manajer Media dan Komunikasi Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) Putri Silalahi dalam keterangan persnya, di Denpasar, Kamis (16/5).

Program BBCU yang diprakarsai CCAI sejak 2008 itu diarahkan pada program kebersihan di Pantai Kuta, Pantai Jimbaran, Pantai Legian, Pantai Seminyak, dan Pantai Kedonganan.

Untuk merealisasikan program tersebut, CCAI yang bergerak di bidang produksi dan distribusi minuman ringan itu menggandeng Quiksilver sebagai merek dagang perlengkapan olahraga luar ruang.

Dalam perkembangannya, CCAI-Quiksilver mengajak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia untuk bergabung dalam program sosial BBCU. "Kami juga mengajak `bendesa` (kepala desa adat) di Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan," kata Putri.

Kemitraan BBCU itu kini juga telah menjadi program harian yang mempekerjakan 74 petugas kebersihan pantai yang bertugas di garis pantai sepanjang 9,7 kilometer.

"Program ini juga bagian dari pengembangan industri pariwisata Indonesia, sekaligus mendukung kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

CCAI dan Quiksilver juga telah menyediakan empat unit traktor, tiga unit truk, dan 300 buah tong sampah untuk tetap menjaga kebersihan di lima objek wisata pantai yang menjadi tujuan favorit para wisatawan mancanegara itu.

"Dari hari ke hari kondisi pantai makin bersih kemudian mengundang kembali penyu untuk datang ke pantai dan meletakkan telur-telur mereka,"ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement