REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rilis data absensi sidang paripurna yang dikeluarkan Badan Kehormatan (BK) DPR kembali menuai kritik. Kali ini, kritik datang dari politikus Fraksi Gerindra, Putih Sari.
Sari kecewa lantaran rilis yang dikeluarkan BK tidak disertai keterangan obyektif dari anggota DPR bersangkutan. "Kesannya mereka yang tidak masuk adalah pemalas dan berkinerja buruk," kata Sari kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/5).
Sari mengakui pada masa sidang II (November-Desember) tahun 2012-2013 hanya memiliki tingkat kehadiran 25 persen. Namun menurut Sari ketidakhadirannya itu disertai alasan yang obyektif.
"Saat itu saya dalam keadaan hamil muda. Kondisi fisik sangat lemah akibat hiperemesis berat sehingga harus dirawat inap di rumah sakit selama lebih dari satu bulan," ujarnya
Sari mengaku sudah melaporkan ketidakhadirannya dalam sidang paripurna kepada Sekretariat BK dan pimpinan Fraksi Gerindra di DPR. Laporan itu, menurutnya, juga disertai surat keterangan sakit dari dokter rumah sakit yang menangani.
Sari merasa rilis data absensi yang dikeluarkan BK telah merugikan nama baiknya. Dia meminta pimpinan BK memperbaiki rilis tersebut dengan menyertai keterangan dan alasan ketidakhadiran anggota dewan.
"Perlu diluruskan mengingat masalah tersebut menyangkut tanggung jawab saya kepada masyarakat khususnya di daerah pemilihan saya,” katanya.