REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Evakuasi para penambang yang terkena longsor di kawasan Big Gosan bawah tanah PT Freeport di Mimika, Papua, Selasa (14/5) lalu masih berlangsung. Hingga kini, sedikitnya 24 penambang masih mengikuti pelatihan di perusahaan tersebut masih tertimbun runtuhan longsor.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes I Gede Sumesta, proses evakuasi tak berjalan mudah. Proses penyelamatan dari tim evakuator khusus yang diterjunkan Freeport berjalan lamban, karena lokasi tertimbunnya mereka berada di area yang sulit.
Begitu juga dengan tim investigasi yang diterjunkan Polda Papua untuk mengumpukan fakta dan keterangan atas terjadinya musibah ini. Gede berujar, karena jangkauan medan yang tak mudah, petugas yang akan melakukan investigasi pada peristiwa ini belum dapat bekerja maksimal.
“Kami bahkan baru mendarat di Sorong setelah menempuh jalur ke sini lewat Fak-Fak,” ujar perwira melati tiga ini dihubungi ROL dari Jakarta, Jumat (17/5) petang.
Gede mengatakan, tim yang berasal dari Direktorat Reskrim dan Kriminal Umum Polda Papua belum dapat menggapai lokasi reruntuhan. “Segera setelah di lokasi tim akan mulai (investigasi),” tuturnya.
Terkait enam korban yang selamat masih dirawat di Rumah Sakit di Tembagapura. Lima korban berhasil dievakuasi lainnya yang tewas diberangkatkan ke keluarga. Kini tim dari Emergency Respond Group dan pihak Geotek PT Freeport terus melakukan proses evakuasi
“Sekarang, penyangga kanan kiri dan atas di lokasi reruntuhan dipasang agar tidak ada longsor susulan saat tim evakuas bekerja,” ujar Gede.
Sebelumnya, 39 lebih penambang training PT Freeport yang sedang mengadakan pelatihan di ruang 11 QMS Gosan bawah tanah, di Kabupaten Mimika Papua tertimbun reruntuhan batu dan bangunan. Tanah di atas ruang kelas seluas 5 x 11 meter yang digunakan sebagai tempat latihan tiba-tiba runtuh dan menimpa para pekerja di dalamnya.
Akhirnya, ruangan yang berada di kedalaman tanah puluhan meter itu tertutupi oleh longsor dan menyebabkan para pekerja terkubur di dalamnya sejak pukul 07:42 waktu setempat. Sejauh ini hingga Kamis (16/5), lima belas penambang berhasil dievakuasi dimana sepuluh diantaranya luka-luka dan lima lainnya tewas.