REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Hampir semua partai di Sulawesi Tengah belum melengkapi berkas para bakal calon anggota legislatif masing-masing. Salah satu kendalanya ada pada penyerahan "soft file" yang sama dengan model berkas fisik yang diserahkan ke KPU.
"Hampir semua partai belum memenuhi syarat calegnya. Masalah 'soft file' kelihatannya terkendala pada operator di partai karena untuk memasukkan data butuh waktu dan konsentrasi," kata tim I penerima berkas calon legislatif sekretariat KPU Sulawesi Tengah Sri Ardawati, Sabtu.
Untuk pelayanan administrasi berkas bakal calon, Sekretariat KPU setempat membentuk tiga tim masing-masing Tim I menangani Partai Nasdem, PKB, PKS dan PDIP. Tim II Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat dan PAN. Tim III Partai PPP, Partai Hanura, Partai PBB dan PKPI.
Di Tim I misalnya, hingga Jumat (17/5) sore baru PDIP dan PKS yang menyerahkan "soft file-nya". Sri mengatakan meskipun sebagian sudah menyerahkan "soft file" namun belum semua data di "soft file" tersebut lengkap.
"Ada sebagian yang tidak ada foto calegnya. Pada berkas fisik yang diserahkan sudah ada fotonya. Mungkin ini lupa dicek lagi," katanya.
Masalah lainnya kata Sri, adalah terkait legalisasi ijazah. Ada calon legislatif lulusan Manado, Sulawesi Utara, tapi ijazahnya dilegalisir di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah. Ada caleg lulusan SMA 3 Jayapura, tapi dilegalisir di Sulawesi Tengah.
"Kami minta ini diperbaiki karena tidak sesuai ketentuan," katanya.
Sri mengatakan sebagian calon legislatif ada juga yang menyerahkan ijazah paket C, setara SMA. Selain itu ada juga calon legislatif yang namanya menggunakan titel sarjana strata satu, namun yang bersangkutan belum menyerahkan ijazah sarjananya. Sementara yang bersangkutan sedang melakukan perjalanan ibadah umroh.
Sri mengatakan KPU akan menerima perbaikan berkas bakal calon legislatif tersebut tanggal 22 Mei 2013 pukul 16.00 Wita. "Kalau lewat dari jam yang ditentukan kami tidak terima lagi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika