REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar pencarian korban reruntuhan di PT Freeport Indonesia diintensifkan. Ia pun mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak Freeport.
Preside SBY juga telah meminta TNI/Polri merapatkan kekuatan untuk memberikan bantuan. Namun, ia pun mengakui pada tahap awal ketika musibah tersebut terjadi, bagian atau satuan dari Freeport lebih banyak yang menangani.
Sebab, mereka yang lebih tahu dan mengerti persoalan. Namun, ia menginstruksikan agar elemen dari pemerintah juga ikut dalam proses evakuasi.
"Tanggal 16 Mei, Basarnas sudah mengambil peran yang menentukan. Tadi pagi saya sudah bicara dengan Dirut Freeport Indonesia, bahkan setengah jam lalu saya bicara dengan anggota basarnas yang ada di lokasi. Dia melaporkan akan diteruskan pencarian,” tutur SBY di Jakarta, Senin (20/5).
Dari laporan itu juga disebutkan dalam waktu satu hingga dua hari ke depan diharapkan proses evakuasi bisa dituntaskan. SBY memberikan catatan, yang terpenting dan menjadi ukuran adalah sampai ada kejelasan.
“Bagi saya ukurannya sampai ada kejelasan. Yang bisa diselamatkan, ya diselamatkan. Kalau tidak bisa diselamatkan, dievakuasi dengan baik,” katanya.
Sejauh ini, tercatat ada 38 orang yang terjebak, sebanyak 10 orang bisa diselamatkan, lima terluka dan sedang menjalankan perawatan intensif, dan sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia.