REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY meminta masyarakat bisa membedakan insiden tertimbunnya pekerja di PT Freeport Indonesia dengan peristiwa yang hampir serupa di Chile.
Menurut Presidne, hal tersebut berbeda sehingga penangannya pun berbeda. “Harus saya jelaskan, situasinya berbeda. Kejadian kecelakannya juga sangat berbeda,” katanya, Senin (20/5).
Kalau di Chile, lanjutnya, ada sejumlah karyawan tambang berada di ruangan dan terperangkap. Artinya, ada elemen lain yang menutup sehingga tidak bisa keluar tetapi mereka masih bisa hidup, berkomunikasi, dan memiliki logistik.
Kala itu, dilakukan upaya penyelamatan dengan teknologi dan teknik yang dimiliki. Alhasil, mereka bisa dibebaskan. Sedangkan di Freeport, berbeda sama sekali karena para pekerja sedang melakukan pelatihan di hari pertama. Atap tempat mereka berada runtuh dan langsung menimpa mereka yang melakukan pelatihan.
“Sekali lagi berbeda dengan terperangkap di sebuah ruangan,” kata Presiden SBY yang mengintruksikan pencarian korban Freeport diintesifkan.
Presiden mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak Freeport untuk mengintensifkan langkah-langkah pencarian dan evakuasi semaksimal mungkin. Ia juga telah meminta TNI/Polri merapatkan kekuatan untuk memberikan bantuan.