Kamis 23 May 2013 12:25 WIB

Belajar Bahasa Inggris Tidak Perlu Rumus, Tapi Lakukan dan Nyatakan

Rep: Agung Sasongko/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi
Foto: activetalk.com.my
Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti halnya mata pelajaran sains, Bahasa Inggris memiliki rumus kalimat sebagai kunci untuk memahaminya. Persoalannya, tidak semua individu cocok dengan pola macam ini.

Pendiri Lembaga Pendidikan Bahasa Mantika Center menilai secara psikologis, otak manusia itu banyak menyerap informasi. Informasi itu bisa berasal dari buku, ucapan, dan menyatakan. Dari sekian banyak informasi itu, hanya sebagian yang dapat diserap maksimal. 

"Nah, Informasi yang paling banyak diserap adalah menyatakan dan melakukan," kata penulis buku Cara Cepat Kuasai 12 Tense ini saat berbincang dengan ROL,  Kamis (23/5).

Menurut Adam, Informasi itu memang saja tidak utuh. Ini sangat wajar mengingat otak manusia sebenarnya tidak mampu mengingat cepat apalagi bila informasi yang diingatnya berjumlah banyak. Karena itu, dibutuhkan teknik khusus.

Seperti diketahui, Bahasa Inggris itu memiliki 16 bentuk tense. Kalau ini dihapal tidak akan efektif.  Oleh karena itu, perlu dipahami, setiap tense dibedakan oleh penanda waktu.

 Untuk mempermudahnya maka dibuat kelompok dengan masing-masing empat tense. Selanjutnya, digunakan teknik yang menggabungkan komunikasi dan gerak tubuh.

Misalnya, kata dia, bentuk tense present terdapat kata bantu Do/Does, Am/Is/Are. Untuk menghapalnya, maka dibuatlah keyword DOdy DOrEs Biasa Pakai Sepatu. Selanjutnya, dibuat gerakan yang menyimbolkan keyword itu. Seperti misal untuk present gerakan lutut naik turun ke atas ke bawah. 

"Selama gerakan itu, peserta dipandu untuk mengucapkan kalimat yang mencerminkan present tense. Saya menyebutnya anchoring. Ini akan diulang-ulang sehingga polanya sudah terekam oleh otak," kata dia. 

Adam mengungkap dengan cara ini, mereka yang baru belajar akan dengan muda menguasai bahasa Inggris dalam waktu dua hari. Namun, untuk memperkuatnya mereka yang belajar jangan sampai berhenti. Artinya, kemampuan ini perlu diasah.

"Itulah bahasa. Tapi sekarangkan banyak medium yang memungkinkan untuk terus mengasah. Misalnya saja, film, musik atau apapun," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement