Sabtu 25 May 2013 13:15 WIB

Pengamat: Berlebihan, Niat DPRD DKI Makzulkan Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wacana pelengseran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo oleh DPRD DKI Jakarta melalui hak interpletasi dinilai terlalu berlebihan dan prematur. Alasannya kepemimpinan Jokowi ini baru memasuki tahap penataan awal yang membutuhkan proses adaptasi.

Pengamat politik dari The Political Literacy Insititute, Gun Gun Heryanto menilai, DPRD DKI harusnya menunjukkan kedewasaannya dengan mendukung pemerintahan Jokowi yang diharapkan dapat membawa perubahan baik pada Jakarta.

"Jangan justru mengancam Jokowi dengan pemakzulan," ujarnya. Apalagi, kata Gun Gun, tidak ada pelanggaran berat yang dibuat Mantan Wali Kota Solo itu selama memimpin ibu kota.

"Itu terlalu berlebihan. Memang pelanggaran berat seperti apa yang membuat Jokowi harus dimakzulkan?" kata dia ketika dihubungi Republika, Sabtu (25/5).

Dia juga mengatakan ancaman yang dilontarkan anggota DPRD tersebut justru dapat membangun hubungan yang kurang harmonis antara kedua pihak. Karena itu, dia berharap agar DPRD DKI mengesampingkan konflik politiknya.

Ia menegaskan Jakarta memiliki begitu banyak persoalan yang jauh lebih penting untuk dipecahkan bersama-sama.

Wacana pengajuan hak interpelasi sendiri  muncul dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara DPRD DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan, Kamis (23/5).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement