REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hubungan internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah berpendapat kalangan muda di Kabinet Malaysia yang dibentuk Perdana Menteri Najib Razak memunculkan rasa optimisme untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
"Hal itu karena para pemimpin Malaysia yang muda-muda ini akan mengandalkan manajemen modern yang serba terukur dengan target pencapaian yang jelas dalam konteks hubungan bilateral dengan Indonesia," kata Teuku yang juga Direktur Eksekutif lembaga kajian Pusat Demokrasi, Diplomasi, dan Pertahanan Indonesia (IC3D) saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (25/5).
Namun, Teuku tidak menampik bahwa Kabinet Malaysia masih didominasi tokoh-tokoh United Malays National Organisation (UMNO). Dia juga berpendapat bahwa skala prioritas pemilihan menteri masih dari orang-orang terdekat dengan Perdana Menteri Najib Razak. "Saat ini, memang masih mengandalkan figur dinasti namun yang kualitasnya sangat teruji."
Di sisi lain, oposisi Malaysia menilai kabinet baru didominasi perwakilan dari UMNO ini akan sulit untuk pemerintah dalam melakukan perubahan nyata. Salah satu menteri yang menurut Teuku sangat potensial untuk memajukan sistem pemerintahan di Malaysia adalah Khairy Jamaluddin yang diangkat sebagai Menteri Pemuda.
Khairy, menurut dia, adalah tokoh muda di pemerintahan yang memiliki pengalaman berorganisasi yang luas dan memiliki kapabilitas untuk menggerakkan para pemuda Malaysia. "Tokoh ini lulus dari Oxford University, dia juga kolumnis di media media internasional, seperti The Economist dan Wall Street Journal," ujarnya.