REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Adanya Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) yang dibuat oleh PT Nusantara Regas, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) telah berhasil menghemat APBN hingga Rp 6 triliun. FSRU adalah tempat penyimpanan sementara Liquefied Natural Gas (LNG) di atas sebuah kapal yang tertambat atau telah terpatok di suatu tempat di tengah laut. Di atas kapal tersebut terdapat proses regasifikasi LNG, sehingga gas tersebut dapat dipasok langsung ke konsumen.
Direktur Utama Nusantara Regas Hendra Jaya menyatakan, kelancaran kinerja Nusantara Regas dapat dilihat dari hasih laporan keuangan tahun 2012. "Sejak 24 Mei 2012 (awal FSRU beroperasi) sampai dengan 30 April 2013 telah menyalurkan gas sebesar 53.38 mmbtu atau setara dengan 1,5 juta kiloliter. Maka penghematan APBN setara dengan Rp 6 triliun, dengan kurs Rp 9.500 per dolar AS," kata dia, Ahad (26/5).
Dia optimistis dengan adanya FSRU ini bisa meningkatkan penjualan. “Untuk tahun 2013 ini, Nusantara Regas berharap dapat menjual 22 kargo dari Blok Mahakam. Dan diharapkan juga ada tambahan dari tangguh sebanyak 5 atau 6 kargo gas. Dengan demikian tahun 2013 akan ada penghematan subsidi BBM yang signifikan,” tutur Hendra.
Dengan selesainya pembangunan FSRU Jawa Barat yang mampu memasok gas sebesar 400 mmscfd ke pembangkit listrik Muara karang dan Tanjung Priok dapat mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit tersebut.
Secara komprehensif PT Nusantara Regas berusaha mewujudkan kinerja terbaik untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas bagi pembangkit listrik PLN Muara Karang dan Tanjung Priok, dan secara konsisten melaksanakan bisnisnya mengacu pada kaedah HSSE dan Good Corporate Covernance (GCG) secara strategis tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2012 -2016.