REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Negosiasi pembelian saham mayoritas Inter Milan oleh pengusaha Indonesia, Erick Thohir, masih berjalan alot. Erick kembali menunjukkan keseriusannya mengakuisisi klub sepak bola Italia itu dengan menaikkan penawaran.
"Pengusaha Indonesia menawarkan 300 juta euro untuk 100 persen saham," demikian laporan yang dilansir media terkemuka Italia, La Gazetta dello Sport, Jumat (31/5).
Penawaran setara Rp 3,8 triliun itu meningkat dibanding proposal awal Erick sebesar 280 juta euro untuk 80 persen saham. Dengan suntikan dana segar, Erick menjanjikan bujet belanja pemain hingga 60 juta euro untuk memperkuat tim musim depan.
Massimo Moratti pun dipersilakan untuk tetap menjabat sebagai presiden klub seandainya kesepakatan akuisisi tercapai. Namun, Moratti disebut masih ragu untuk melepas kepemilikan atas klub warisan keluarganya itu sepenuhnya. Taipan minyak Italia itu masih kukuh hanya ingin melepas 30-40 persen saham.
"Untuk saat ini saya tidak ingin menjual," kata dia sebelum meninggalkan London, Inggris, tempat ia mempertimbangkan proposal Erick.
La Gazetta memaparkan masalah lain yang masih menjadi batu ganjalan penyelesaian negosiasi adalah soal pengelolaan utang. Kedua belah pihak masih belum menemui titik temu siapa yang bakal menanggung utang klub yang mencapai 150 juta euro.
Dalam hal ini, La Gazetta menampik adanya ultimatum selama 48 jam dari Erick sejak proposalnya disodorkan, Kamis (30/5) lalu. Belum jelasnya nasib negosiasi Moratti-Erick membuat Interisti, julukan suporter Inter Milan, di berbagai belahan dunia berharap-harap cemas.