Sabtu 01 Jun 2013 13:04 WIB

'Perbedaan di Indonesia Harus Dikelola dengan Beradab'

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Wakil Presiden, Boediono (tengah) bersama Ketua MPR, Taufik Kiemas (kiri) melambaikan tangan kepada warga Ende saat peresmian Monumen Bung Karno, Museum Rumah Pengasingan Bung Karno dan peringatan lahirnya Pancasila di Lapangan Pancasila, NTT, Sabtu (1/6/2
Foto: ANTARA FOTO
Wakil Presiden, Boediono (tengah) bersama Ketua MPR, Taufik Kiemas (kiri) melambaikan tangan kepada warga Ende saat peresmian Monumen Bung Karno, Museum Rumah Pengasingan Bung Karno dan peringatan lahirnya Pancasila di Lapangan Pancasila, NTT, Sabtu (1/6/2

REPUBLIKA.CO.ID, ENDE – Wakil Presiden, Boediono meminta perbedaan yang ada di Indonesia dikelola dengan arif dan efektif. Wapres meminjam kata-kata Bung Karno, perbedaan perlu dikelola dengan cara berkeadaban.

Hal tersebut menurutnya sama artinya dengan sikap saling menghormati satu sama lain. Ia mengatakan tindakan kekerasan yang masih terjadi di tanah air bertentangan dengan cara berkeadaban itu.

Kekerasan juga dianggapnya sebagai pengingkaran terhadap amanah kebangsaan yang telah diperjuangkan. “Jika dibiarkan, kekerasan akan menjadi kelaziman dan akhirnya akan menjerumuskan hidup kita semua ke dalam kegelapan,” katanya saat memperingati Hari Lahir Pancasila di Ende, NTT, Sabtu (1/6).

 Wapres mengingatkan, tugas mengatasi dan meredam kekerasan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi semua komponen bangsa.