REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Untuk mengejar dalang utama pelaku terorisme, sebaiknya para teroris ditangkap, tidak dibunuh.
"Ini perlu dilakukan untuk mengorek habis informasi yang dimiliki oleh para teroris termasuk cara operasinya dan penyebarannya," kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Saifullah Tamliha Jakarta, Senin, (3/6).
Para teroris di Amerika saja, terang Saifullah, tidak ditembak mati di tempat. Mereka menangkap para teroris lalu memasukkannya ke penjara Guantanamo untuk diperiksa dengan berbagai cara guna mendapatkan informasi jaringan teroris lainnya.
"Masak penangkapan teroris di Indonesia, selalu berakhir dengan pembunuhan?" ujarnya.
Apalagi, imbuhnya, sering kali aksi teroris dikaitkan dengan Abu bakar Ba'asyir sebagai dalangnya. "Ini tidak masuk akal, harus ditemukan dalang sesungguhnya."
"Teroris itu, mati satu tumbuh seribu. Makanya penangkapan teroris harus dilakukan hidup-hidup," kata Saifullah.
Menyinggung upaya rehabilitasi para teroris agar kembali jalan yang benar, Saifullah mengatakan, kalau sering kali doktrin kekerasan terorisme sudah mendarah daging, hingga kadang sulit dicabut.
"Namun setidaknya dari para teroris yang ditangkap hidup-hidup bisa dikorek informasinya mengenai ruang gerak terorisme.