REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jembatan Ampera yang menghubungkan kawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir Kota Palembang, ditutup polisi beberapa jam akibat adanya aksi pembakaran di kawasan pertokoan elektronik Beringin Janggut oleh sekelompok massa.
Anggota polisi lalu lintas Polresta Palembang, Selasa siang sekitar pukul 12.30 WIB melalui pengeras suara di mobil partolinya tampak berupaya memberikan informasi kepada masyarakat pengguna jalan agar menghindari jalur menuju poros Ampera dengan alasan keamanan masyarakat.
"Sekarang ini sedang terjadi aksi massa di sekitar bundaran air mancur Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II dan aksi pembakaran sebuah toko di kawasan pertokoan elektronik di Jalan Beringin Janggut," ujar polisi.
Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke kawasan Seberang Ilir atau sebaliknya ke kawasan Seberang Ulu, polisi mengimbau agar mencari jalan alternatif melalui jembatan Musi II.
Akibat ditutupnya Jembatan Ampera tersebut, arus lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju poros Ampera dan menuju jembatan Musi II mengalami kemecetan yang cukup panjang hingga sore hari.
Sejumlah warga yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat yang akan menuju jembatan Ampera untuk melakukan aktivitas ke kawasan Seberang Ulu dan sebaliknya Seberang Ilir mengeluhkan kondisi kemacetan arus lalu lintas akibat aksi anarkis sekelompok massa itu.
Akibat penutupan jembatan Ampera, aktivitas warga kota terganggu karena untuk menuju ke tempat aktivitas yang biasanya melalui Ampera dari Seberang Ulu ke Seberang Ilir dan sebaliknya hanya bisa ditempuh paling lama 30 menit kini memerlukan waktu lebih dari dua jam karena harus memutar ke jembatan Musi II.
Salah seorang Dosen Universitas Bina Darma Palembang Norma mengatakan, aktivitasnya ke kampus mengalami gangguan karena terjebak macet di jalan poros Ampera dan setelah berhasil keluar dari kemacetan ketika berada di jalan Parameswara poros Musi II kembali terjebak macet.
Dalam kondisi normal dari rumahnya kawasan Sekip Seberang Ilir ke kampus kawasan Plaju Seberang Ulu sekitar 30 - 45 menit sekarang ini lebih dari dua jam karena harus menggunakan jalur alternatif jembatan Musi II yang juga mengalami kemacetan parah.
Sementara Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Saud Usman Nasution mengimbau masyarakat Palembang untuk tenang menghadapi aksi anarkis pembakaran oleh sekelompok massa dan tidak memperkeruh suasana.
Untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah terjadinya gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat yang lebih parah di ibu kota provinsi Sumsel itu, pihaknya telah menurunkan ratusan personel di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu pihaknya juga sekarang ini sedang menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran toko Jaya Raya Elektronik dan Tunas Jaya Elektronik di kawasan pertokoan jalan Beringin Janggut Palembang, kata Kapolda.