Rabu 05 Jun 2013 07:48 WIB

Utang Tingkatkan Perceraian Pasutri Lansia

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Perceraian/ilustrasi
Foto: familylawyerblog.org
Perceraian/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia (Lansia) yang berjuang untuk melunasi utang dua kali lebih mungkin untuk bercerai dibandingkan mereka yang memiliki keuangan stabil.

Dari studi yang dilakukan International Longevity Center di Inggris diketahui orang tua bisa lebih banyak dililit utang dari kelompok yang lebih muda. Anggaran pensiunan yang terus diperas untuk melunasi utang serta hasil yang buruk dari tabungan dan investasi bisa dialami pasangan tua.

Laporan itu berfokus pada utang tanpa jaminan seperti kartu kredit, perjanjian pembelian, dan utang dari pemberi pinjaman. Para peneliti menemukan penurunan signifikan secara statistik dalam kualitas hidup diantara mereka yang memiliki masalah utang. 

BBC, Rabu (5/6), melaporkan para peneliti juga menemukan pasangan tua bisa dua kali lebih mungkin rusak pernikahannya dibanding mereka yang bisa mengontrol keuangan.

"Pola ini tidak ditemukan di antara mereka yang masuk pengaturan kredit tanpa jaminan tapi tidak bermasalah dalam utang. Hal ini menunjukkan masalah utang bisa berkontribusi pada perceraian," begitu laporan studi tersebut.

Secara keseluruhan, analis menemukan pertumbuhan jumlah orang tua yang memiliki masalah dengan utang tanpa jaminan. Pada 2010, sekitar 28 persen orang berusia di atas 50 tahun harus berjuang melunasi utang, naik dari 23 persen pada 2002. 

Para penulis mendefinisikan orang dalam masalah utang jika mereka menghabiskan lebih dari 10 persen pendapatan untuk membayar utang jika mereka sangat miskin atau 25 persen jika mereka kaya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement