REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terminal Baranangsiang Kota Bogor yang rencananya dikosongan mulai Rabu (5/6) ini untuk pembangunan dan renovasi, akhirnya dibuka kembali untuk sementara. Menyusul aksi para sopir bus yang melakukan unjuk rasa dengan memblokade jalan menuju pintu tol Jagorawi.
"Sementara biar lancar dulu, nanti dibicarakan lagi," kata Kepala DLLAJ Kota Bogor Suharto kepada wartawan di Bogor.
Pembukaan kembali terminal terbesar di Kota Bogor itu dilakukan setelah pembicaraan antara pihak pengunjuk rasa, DLLAJ Kota Bogor dan pihak kepolisian. Menurut Suharto, perundingan itu sendiri belum sepenuhnya tuntas namun sementara diutamakan untuk memperlancar aktivitas masyarakat.
Beton penutup gerbang terminal yang berada tepat di mulut jalan tol Jagorawi itu kemudian dibuka dan bus-bus mulai bergerak masuk.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengosongan terminal Baranangsiang dilakukan menyusul dimulainya rencana pembangunan optimalisasi terminal tersebut. Pengosongan mulai dilakukan pada hari ini dan selama proses pembangunan, operasional terminal bus dialihkan sementara ke Terminal Bubulak dan Terminal Wangun.
Koordinator sopir bus yang melakukan unjuk rasa, Rudi, mengatakan pengosongan terminal itu tidak sesuai dengan janji DPRD Kota Bogor bulan Mei lalu. "DPRD sudah janji kalau pembangunan bukan untuk hotel atau mall. Kembalikan Baranangsiang untuk terminal, bukan yang lain," ujarnya.
Aksi unjuk rasa para sopir itu sempat berimbas pada aktivitas masyarakat, khususnya yang bisa menggunakan terminal Baranangsiang atau yang melalui Jalan Pajajaran. Apalagi. berlangsung saat orang berangkat kerja atas sekolah.