Kamis 06 Jun 2013 18:54 WIB

Demokrat: Harusnya PKS Melihat Kenaikan BBM dengan Bijak

Rep: Ira Sasmita/ Red: Karta Raharja Ucu
Nurhayati Ali Assegaf
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Nurhayati Ali Assegaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan PKS terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi membuat Partai Demokrat gerah. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ketua Fraksi Demokrat DPR, Nurhayati Ali Assegaf, PKS harus menyelesaikan masalah-masalah internal partai.

"Harusnya mereka melihat dengan bijak. Menaikkan BBM adalah domain pemerintah, dan alasannya sudah jelas. Kalau tetap menolak, semoga Allah saja yang bukakan pintu hati mereka.

Nurhayati mengatakan, Demokrat masih memegang ucapan Tifatul yang mengaku tidak ada penolakan atas kenaikan harga BBM bersubsidi dari PKS.

"Kami masih memegang apa yang disampaikan Pak Tif (Tifatul Sembiring). Silahkan beliau komunikasikan dan bahas dengan anggota partainya yang lain. Mereka kan tahu dan mengerti konsekuensinya," tuturnya.

Partai koalisi diprediksi masih akan berhadapan dengan PKS pada pembahasan RAPBN-P 2013 di DPR. Ketika ditanya bagaimana Demokrat memastikan kebijakan pemerintah bisa dilaksanakan tepat waktu, Nurhayati menjawab, "Semua anggota DPR itu bertugas kan disumpah dulu. Untuk melakukan fungsi pengawasan, anggaran, dan legislasi demi kepentingan rakyat yang memilih. Suara rakyat itu kan suara Tuhan. Biarlah rakyat yang menilai, rakyat yang memberikan penilaian. Kalau mereka bohongi rakyat, mereka tak menyuarakan kepentingan rakyat. Jangan PKS menarik-narik Demokrat terus."

Menurut Nurhayati, PKS menarik-narik Demokrat atas sikapnya sebagai anggota koalisi yang terus berseberangan. "Sudah cukup kami tiga tahun mengalami banyak masalah. Kami akan konsentrasi mengurus diri kami sendiri. Kami diserang begini, tapi kami tetap fokus. Kami tidak melakukan pengalihan isu," sebutnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement