REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Tohari menyesalkan intervensi penggunaan seragam Timnas Indonesia yang dilakukan pihak Timnas Belanda.
Menurutnya intervensi itu membuktikan keangkuhan Timnas Belanda atas Indonesia. "Belum juga mulai Timnas Belanda sudah berlagu dan berulah macam-macam," kata Hajriyanto ketika dihubungi Republika, Jum'at (7/6).
Hajriyanto mengatakan melawan Timnas Belanda pemain Indonesia jangan hanya mengandal kemampuan teknik dan strategi. Timnas Indonesia juga harus menggunakan dorongan ideologi cinta tanah air.
"Ini penting agar spirit permainan mereka menjadi berlipat ganda," ujar Hajriyanto.
Spirit atau etos nasionalisme atau patriotisme perlu diinjeksikan kepada para pemain timnas Indonesia. Hajriyanto menyatakan spirit nasionalisme yang berlipat ganda ini penting untuk menghadapi dan melawan Timnas Belanda yg notabene bekas penjajah Indonesia itu.
"Secara teknis dan stamina timnas Indonesia di bawah satu atau dua kelas Timnas Belanda. Untuk itulah perlu injeksi spirit ideologi nasionalisme dan patriotisme di dada timnas Indonesia," papar Hajriyanto.
Timnas Indonesia sebaiknya menolak dan menunjukan sikap keberatan atas permintaan Timnas Belanda untuk menggunakan seragam tandang di kandang sendiri.
Menurut Hajriyanto tindakan Timnas Belanda menunjukan arogansi yang berlebihan. "Kurang ajar bener timnas Belanda itu: berani-beraninya melarang kostum nasional kebanggaaan timnas Indonesia. Tuntutan itu sebaiknya diabaikan saja. Tidak usah didengarkan, apalagi diperhatikan," tegas Hajriyanto.