REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin suram. Meski pemerintah Obama menyatakan pasar tenaga kerjanya menambah 175 ribu pekerja bulan lalu, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 7.6 persen karena semakin banyak warganya yang mencari kerja.
Pertumbuhan tenaga kerja ini melampaui perkiraan kebanyakan analis. Ekonom Mark Vitner dari Bank Wells Fargo mengatakan banyak pekerjaan baru itu berupah rendah, sehingga sedikit menutup kabar baik soal ketenagakerjaan.
Gedung Putih mencatat bahwa ekonomi Amerika telah menambah pekerja baru selama 39 bulan berturut-turut, termasuk penambahan hampir satu juta orang tahun ini.
Tetapi tingkat pengangguran masih di atas target jangka panjang 5,8 persen, meskipun masih terhitung rendah dalam kurun 4,5 tahun ini, sebelum Amerika dilanda pelambanan ekonomi yang parah. Para analis mempertanyakan seberapa besar tingkat pengangguran akan turun dalam beberapa bulan mendatang sementara bank sentral Amerika memutuskan apakah akan mengurangi dukungan besar-besarannya terhadap perekonomian melalui pembelian obligasi secara besar-besaran.
Vitner mengatakan ekonomi Amerika tampaknya melamban sejak April, turun dari 2,4 persen pada kuartal pertama tahun ini.