REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam para penentangnya dan menyebut mereka sebagai penjarah serta menggambarkan mereka sebagai para anarkis dan teroris.
"Kami tidak akan melakukan apa yang beberapa penjarah telah lakukan. Mereka membakar, mereka menghancurkan, " kata Erdogan di depan kerumunan pendukungnya di selatan kota Adana, Ahad (9/6), seperti dilansir kantor berita IRNA.
Ia menambahkan, demonstran anti-Ankara cukup keji untuk menghina seorang perdana menteri negeri ini. PM Turki juga mendesak pendukungnya untuk menanggapi protes melalui pemungutan suara untuk partai yang berkuasa dalam pemilihan lokal tahun depan. "Tinggal hanya tujuh bulan tersisa sampai pemilu lokal. Saya ingin kalian mengajarkan mereka pelajaran pertama melalui cara-cara demokratis di kotak suara, " ujarnya.
Peryataan Erdogan tersebut dilontarkan di tengah meluasnya aksi protes anti-pemerintah. Pada Sabtu malam, puluhan ribu demonstran Turki memadati jalan-jalan di kota Istanbul, Ankara, dan barat Izmir.
Kerusuhandi Turkiyang telah memasuki hari ke-10 itu dipicu oleh kekerasan polisi terhadap pemrotes di Bundaran Taksim Istanbul pada 31 Mei. Protes segera menyebar ke 78 kota di seluruh Turki dan para demonstran kemudian menyerukan pengunduran diri Erdogan.