Rabu 12 Jun 2013 15:44 WIB

Stabilkan Harga, Bulog Banyumas Jual Sembako

Rep: Eko Widyanto/ Red: A.Syalaby Ichsan
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Untuk menstabilkan harga sembako, Bulog Sub Divre IV Banyumas mulai menjalankan fungsi stabilisasi harga. Mulai awal Juni lalu, Bulog membuka outlet bernama Bulog Mart yang melayani pembelian beras jenis premium, gula pasir dan minyak goreng.

''Sementara tiga komodtas itu dulu yang kita jual,'' jelas Humas Sub Divre IV Banyumas, Priyono, Rabu (12/6). Dia menyebutkan, karena tujuannya adalah untuk menstabilkan harga, maka harga ketiga komoditas yang dijual, mengacu harga normal.

Artinya, bila harga di pasaran bergejolak jauh di atas harga normal, maka Bulog akan menjual jauh di bawah harga pasar. Seperti saat ini, di tengah harga minyak goreng, gula pasir dan beras yang mulai bergejolak,

Bulog menjual ketiga komoditas itu dengan harga di bawah harga pasar. Minyak goreng kemasan dengan kemasan 900 mililiter dijual seharga Rp 9.600, gula pasir kemasan 1 kg dijual seharga Rp 11.400 dan beras IR 64 dengan kadar beras patah (broken) 10 persen Rp 7.800 per kg dan kadar beras patah 15 persen dijual Rp 7.500 per kg.

Dibandingkan dengan harga pasar yang saat ini sedang mulai melonjak, harga ketiga komoditas yang dijual dengan label Bulog Mart tersebut menjadi lebih murah. Di pasaran, harga minyak goreng per kemasan 900 ml dijual seharga Rp 11.000, gula pasir Rp 12.000 dan beras IR 64 di pasaran sudah mencapai di atas Rp 8.000 per kg.

Dia menyebutkan, dengan Bulog melayani pembelian komoditas tersebut melalui gudang-kantor gudang Bulog di wilayah eks Karesidenan Banyumas.

''Di wilayah eks Karesidenan Banyumas, ada 9 gudang Bulog. Pembelian bisa dilakukan dengan pemesanan terhadap petugas gudang. Sedangkan kalau di kantor Bulog Banyumas, bisa melakukan pembelian langsung,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement