Kamis 13 Jun 2013 18:36 WIB

KPU: Penyumbang Dana Kampanye Wajib Lampirkan NPWP

Partai politik / ilustrasi
Foto: tst
Partai politik / ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisioner Komisi Pemilihan Umum Ida Budhiati mengatakan bahwa penyumbang dana kampanye perseorangan dan kelompok harus melampirkan nomor pokok wajib pajak kepada partai politik untuk memudahkan proses kontrol terhadap dana kampanye.

"Penyumbang perseorangan tidak hanya memberikan identitas, tetapi juga asal dana itu, perolehannya dari mana. Informasi lain yang perlu juga disampaikan adalah NPWP orang tersebut," ujar Ida Budhiati di Jakarta, Kamis.

Ida mengatakan bahwa sumbangan perseorangan mencakup sumbangan keluarga, anggota DPR, DPRD, dan anggota atau pengurus parpol juga harus melampirkan surat pernyataan tidak menunggak pajak dan surat tidak dalam keadaan pailit berdasarkan putusan peradilan.

Dana sumbangan tersebut, lanjut Ida, bersifat tidak mengikat dan tidak boleh berasal dari tindak pidana.

Ida menjelaskan bahwa peserta pemilu wajib mencatat pengeluaran dana dari setiap kegiatan penyelenggaraan kampanye, yang mencakup informasi tentang bentuk pengeluaran dan jumlah biaya penyelenggaraan yang disertai bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

"Buktinya harus dilampirkan juga, misalnya, tanda terima dari penyumbang, lalu kuitansi pembayaran untuk membuat poster, kaos, dan atribut kampanye lainnya," kata Ida.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement