Selasa 18 Jun 2013 10:28 WIB

Amerika Bantah Terlibat Dalam Kerusuhan Turki

Turki
Turki

REPUBLIKA.CO.ID, wASHINGTON -- Amerika Serikat membantah organisasi atau warganya memicu kerusuhan di Turki, dimana protes-protes antipemerintah berlangsung serentak hampir tiga pekan.

"Kami benar-benar menolak tuduhan kelompok-kelompok AS atau individu bertanggung jawab atau telah mengobarkan (kerusuhan itu) dan saya benar-benar harus mengatakan protes kepada Turki," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki, seperti disadur dari AFP.

Krisis Turki dimulai ketika aksi duduk untuk menyelamatkan sebuah taman di Istanbul dari proyek pembangunan pada 31 Mei lalu. Aksi itu memicu tanggapan brutal dari polisi. Kerusuhan pun tak terhindarkan. Bahkan kerusuhan meluas ke Negeri Dua Benua tersebut. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang dipandang semakin otoriter didemo.

"Sejauh ini, empat orang telah tewas dan hampir 7.500 orang terluka," menurut Turki Medical Association.

Beberapa pemimpin Turki dan media massa memprotes kekuatan-kekuatan luar berusaha mencoba untuk mengacaukan negara. Psaki sangat menolak gagasan itu, tetapi ia menegaskan AS akan selalu bersikap mendukung hak kebebasan berbicara dan protes damai.

"Dengar, kami fokus pada menyerukan ketenangan, pada menyerukan untuk menahan diri. Kami tetap menjadi sekutu dekat Turki," tegasnya.

"Tentu saja, saya telah menjelaskan dan berbicara, dalam sejumlah kesempatan dengan Anda dan orang-orang lain yang bertanya, tentang keprihatinan kami. Dan kami belum melakukan dukungan dalam hal itu dengan cara apapun."

sumber : AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement