REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Air bawah tanah di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang mengandung isotop racun radioaktif tingkat tinggi.
Tokyo Electronic Power Company (Tepco) menyatakan, tes menunjukkan kandungan strontium-90 di air 30 kali lebih tinggi dari kadar normal.
Isotop radioaktif tritium juga terdeteksi pada tingkat tinggi. Strontium-90 merupakan hasil dari fusi nuklir. Pengujian menunjukkan tingkat strontium dalam air tanah di pabrik Fukushima meningkat 100 kali lipat sejak akhir tahun lalu.
Pejabat Tepco Toshihiko Fukuda mengatakan, pihaknya percaya peningkatan kadar tersebut berasal dari kebocoran air yang terkontaminasi pada April 2011 dari salah satu reaktor.
"Karena dekat dengan tempat kebocoran dari reaktor nomor dua dan dengan mempertimbangkan situasi pada saat itu, kami percaya air yang tersisa waktu itu merupakan kemungkinan terbesar yang menyebabkan itu terjadi," ujarnya dikutip BBC.
Tritium ditemukan delapan kali tingkat yang diizinkan. Fukuda mengatakan sampel dari air laut tidak menunjukkan kenaikan substansi.
Pembangkit listrik Fukushima menghadapi serangkaian masalah tahun ini. Awal bulan, air radioaktif ditemukan bocor dari tangki penyimpanan.
Pabrik tersebut juga mengalami tiga kali gangguan listrik dalam lima pekan di awal tahun ini. Kebocoran air radioaktif dari salah satu kolam penyimpanan bawah tanah pabrik juga terdeteksi pada April lalu.