Kamis 20 Jun 2013 15:55 WIB

Gara-Gara Asap Kualitas Udara Batam Memburuk

Kabut asap selimuti Beijing.
Foto: Reuters
Kabut asap selimuti Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Kualitas udara Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau makin buruk akibat kabut asap kiriman kebakaran hutan di Sumatera, berdasarkan pengamatan Air Monitor Centre (AMC), Kamis.

Alat ukur AMC menunjukkan partikulat debu dan asap di udara Batam mencapai 630 mikrogram/ m3, jauh di atas ambang batas 230 mikrogram/ m3.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam Dendi Purnomo meminta warga untuk menghindari aktivitas di luar rumah. Jika pun harus ke luar, Bapedalda mengimbau untuk menggunakan masker.

"Agar terhindar dari debu, bila terhirup bisa menimbulkan penyakit," kata Dendi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Batam membagikan 121.500 masker kepada warga untuk mengantisipasi penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) akibat kabut asap.

Dinkes bekerja sama dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan membagikan masker di puskesmas-puskesmas dan di jalan raya. Selain itu, masker rencananya dibagikan Kamis siang secara bertahap di simpang-simpang.

Menurut Ardi, sampai saat ini, belum ada korban akibat menghirup udara kotor.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem akibat kabut asap itu.

Pantauan citra satelit NOAA-15 terjadi peningkatan aktivitas titik panas menjadi 234 titik panas di wilayah Sumatera yang tersebar di sekitar Provinsi Riau Jambi dan Sumatera Utara. Dan Hasil MODIS BMKG menunjukkan adanya 1403 titik panas di wilayah Sumatera.

Angin rata-rata di sekitar Riau dan Kepulauan Riau bertiup dari arah Barat Daya hingga Barat Laut, yang mendukung penyebaran asap di wilayah Kepulauan Riau dan mengakibatkan jarak pandang mendatar secara umum menurun menjadi kurang dari 4 km, sedangkan di wilayah Tanjung Balai Karimun, Batam dan Tarempa bisa mencapai kurang dari 1 km.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement