REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan Delta Mania (sebutan suporter fanatik klub Deltras Sidoarjo) meminta penjelasan ke PSSI terkait adanya dugaan pengaturan skor pada pertandingan terakhir Divisi Utama yang dinilai merugikan klub yang diasuh Joko Susilo itu.
Reaksi dari Delta Mania ini dilakukan dengan mendatangi langsung Kantor PSSI yang berada di areal Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat. Rencananya supoter yang menggunakan atribut warna merah ini juga akan melakukan unjuk rasa.
Pantauan di lapangan, ratusan Delta Mania yang baru tiba di Jakarta pada pagi tadi langsung memasang beberapa spanduk dengan beberapa tulisan diantaranya "Hancurkan Mafia Sepak bola", "Dimana Fair Play", "Delta Mania Menggugat PSSI" dan "Berantas Mafia Bola".
Selain membawa spanduk yang langsung dipasang di sekitar Kantor PSSI, Delta Mania juga membawa drum yang bisa didigunakan saat timnya berlaga dalam sebuah pertandingan. Bahkan, beberapa Delta Mania juga terus menunjukkan kebolehannya dalam memukul drum.
Ketua Delta Mania, Saiful Bakirok, mengaku jumlah anggotanya yang menyusul ke Jakarta sekitar 250 orang. Sebelumnya ada lima perwakilan termasuk dirinya yang telah melakukan komunikasi dengan pihak PSSI untuk membahas dugaan pengaturan skor.
"Tujuan kami sama yaitu ingin meminta penjelasan dari PSSI," katanya.
Reaksi Delta Mania ini muncul ke permukaan setelah klub Perseba Bangkalan yang pada pertandingan kompetisi Divisi Utama Grup III sebelumnya cukup perkasa harus tunduk dari Perseta Tulungagung dengan skor 2-3. Padahal, pertandingan digelar di kandang sendiri.
Dengan kekalahan yang diterima Perseba, muncul dugaan adanya pengaturan skor. Karena, dengan memberikan kemenangan pada Perseta, maka laju Deltras Sidoarjo untuk melaju ke babak 12 besar Divisi Utama PT Liga Indonesia terganjal.
Padahal, pada pertandingan yang bersamaan Deltas Sidoarjo mampu mengalahkan Persid dengan skor telak 4-1. Kemenangan yang diraih anak asuh Joko Susilo ini sebenarnya mampu mengantarkan tim kebanggaan warga Sidoarjo ini ke babak selanjutnya dengan syarat Perseta kalah dari Perseba.
"Ini sangat merugikan bagi kami. Kalau Deltras tidak lolos karena sesuatu yang benar, kami tidak masalah. Tapi, ini terlihat aneh," kata Saiful Bakirok dengan tegas.