REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pemerintah mengerahkan tujuh pesawat untuk melakukan proses hujan buatan, guna memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau yang telah menyebabkan kabut asap hingga ke Singapura.
"Pemerintah sudah menyiapkan tujuh pesawat, yaitu enam pesawat CASA dan satu Hercules untuk membawa berton-ton NaCl (garam) guna melakukan penyemaian hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho pada jumpa pers di Kantor BNPB di Jakarta, Jumat (21/6).
Menurut dia, sejauh ini dari total tujuh pesawat yang akan dikerahkan, satu pesawat CASA sudah terbang dari Banjarmasin ke Pekanbaru, dan satu pesawat CASA lainnya juga sudah diterbangkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma ke Pekanbaru. "Jadi, satu pesawat CASA dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sudah bergerak tadi pagi dengan membawa satu ton garam, dan satu lagi dari Jakarta," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan rekayasa cuaca, satu pesawat CASA dapat diterbangkan satu hingga dua kali sehari dengan membawa satu ton garam, sedangkan satu pesawat Hercules dapat diterbangkan dua hingga tiga kali sehari dan dapat menampung delapan ton garam.
Namun, Sutopo juga mengatakan bahwa tidak semua pesawat bisa serta merta dikerahkan untuk membuat hujan buatan karena tidak semua dari pesawat tersebut didesain untuk operasi rekayasa cuaca. "Pesawat yang bukan dari BPPT masih harus dimodifikasi terlebih dahulu, itu harus dilubangi agar bisa dipasang semacam pipa untuk menyemai garam. Kalau pesawat CASA BPPT kan memang sudah didesain khusus untuk rekayasa cuaca," jelasnya.