Sabtu 22 Jun 2013 10:48 WIB

Kocak, Jokowi Pidato Pakai Bahasa Betawi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ketika memberi sambutan pada apel perayaan Hari Ulang Tahun Ke-486 DKI Jakarta di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, menggunakan bahasa Betawi. "Encang encing nyak babe, ijinin aye pidato pake bahase Betawi. Aye mohon maap ame para tokoh Betawi kalau bahase aye campur. Karena kurang pas logatnya, eh... logatnye," kata Jokowi.

Apel kali ini berbeda dengan apel lain yang biasa dipimpinnya. Dalam edisi khusus HUT Kota Jakarta, Jokowi menyampaikan sambutannya dengan bahasa Betawi. Sambutan yang disampaikan Jokowi tersebut sontak disambut oleh tepuk tangan meriah dari para peserta apel, yakni pegawai negeri sipil (PNS) DKI beserta seluruh satuan perangkat kerja daerah (SKPD).

"Tema peringetan HUT Ke-486 Kota Jakarta adalah Jakarta Baru, Jakarta Kita, punye maksud ngajak warga ama stakeholder lainnya, buat nyingsingin lengen baju ngebangun, ngejaga, ngerawat, dan nerusin program-program Jakarta sebagai bentuk rasa tanggung jawab dan memiliki," ujar Jokowi dengan pengucapan yang terpatah-patah.

Jokowi mengungkapkan, sebagai ibu kota negara, Jakarta memiliki sejumlah fungsi, antara lain, kota pusat pemerintahan dan perekonomian nasional, pusat pemasaran, pusat kebudayaan, serta pusat pendidikan. "Lantaran begitu, saye ngimbau, ngajak semue warga Jakarta buat ikut meriahin keriaan peringatan HUT Ke-486 Kota Jakarta dengan ngebagusin, ngerapiin lingkungan, dan nonton rupe-rupe acara," ungkap Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement