REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro PKS Refrizal mengatakan, pihaknya tetap menyayangkan kenaikan harga BBM kali ini. Sebab harga barang-barang semakin mahal sementara daya beli masyarakat semakin rendah.
Dulu, ujar Refrizal, saat Jusuf Kala menjadi wakil presiden, PKS memang menyetujui kenaikan harga BBM sebab saat itu pemerintah menyepakati akan memberikan pendidikan gratis sembilan tahun, peningkatan kesehatan masyarakat, dan melakukan konversi dari minyak tanah ke gas.
“Sebetulnya PKS itu menagih janji pemerintah sebab hal-hal yang disepakati dulu tidak berjalan,” ujarnya di Jakarta, Ahad, (23/6).
Menurut Refrizal, kenaikan harga BBM saat ini tidak memenuhi akal sehat. Ia bahkan siap berdebat dengan menteri keuangan dan yakin tidak akan kalah. Kenaikan harga BBM hanya akan membuat rakyat semakin terpuruk ekonominya.