REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) berharap lobi pemerintah ke Kerajaan Arab Saudi berjalan lancar. Dengan demikian kuota jamaah haji plus yang ditangani Amphuri tidak mendapat potongan 20 persen.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Amphuri Yosa Prakasa dalam jumpa pers di Wisma Haji Makkah, Senin (24/6) siang. "Situasi di Masjidil Haram memang sedang banyak perubahan. Tim Amphuri yang menyurvei saat ini menilai karena lintasan tawaf mengecil maka saat musim haji nanti akan timbul banyak masalah," kata Yosa.
Untuk itu Amphuri mendukung langkah pemerintah melobi Kerajaan Arab Saudi. Amphuri berharap pemerintah Arab Saudi memberikan dispensasi khusus bagi Indonesia terkait pemotongan kuota. Kalaupun misalnya tidak dapat melobi kuota, diharapkan di musim haji tahun depan ada penambahan.
Atau, sambung Yosa, jamaah haji plus tidak usah mendapat pemotongan. "Karena jumlahnya sangat kecil. Hanya tiga ribuan jamaah," katanya.
selain itu, penyelenggara haji swasta juga sudah menambah investasi di Tanah Suci. Amphuri juga berharap pemerintah mengajak asosiasi untuk melakukan sortir jamaah haji nantinya.