REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi akan terjadi penurunan drastis pengguna angkutan laut pada angkutan Lebaran tahun ini. Alasannya menggunakan kapal menghabiskan waktu lebih lama dan kurang efektif dibandingkan angkutan transportasi lainnya.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S Ervan mengatakan, diantara semua angkutan Lebaran yang mengalami penurunan hanya angkutan laut. ''Diprediksi mencapai 20,27 persen penurunannya,'' kata dia di Jakarta, Selasa (25/6).
Data dari Kemenhub mengenai realisasi dan prediksi sementara jumlah penumpang angkutan Lebaran, angkutan jalan diperkirakan akan meningkat menjadi 6.221.563 pengguna dari 5.998.162 pengguna pada 2012. Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) diprediksi menjadi 3.334.425 dari 3.276.851 pengguna pada tahun kemarin.
Sementara angkutan kereta api diramal akan menjadi 2.795.933 dari 2.409.486 penumpang. Angkutan udara diprediksi menjadi 3.756.464 penumpang dari 3.347.954 penumpang. Angkutan laut diperkirakan akan menurun tajam hingga 20 persen lebih menjadi 1.284.631 pengguna dari 1.611.279 pengguna.
Menurut Bambang, prediksi penurunan pengguna angkutan laut itu dikarenakan sejumlah indikator. Diantaranya memakan waktu lama dan tak efektif.
Untuk pengguna kendaraan pribadi, kata dia, diprediksi meningkat. Mobil pribadi diperkirakan meningkat menjadi 1.759.775 mobil dari 1.657.507 mobil. Sedangkan motor 3.027.263 dari 2.799.134 motor.
Tingginya tingkat kecelakaan saat mudik, Bambang mengimbau setiap pengguna kendaraan untuk beralih dari kendaraan beroda dua ke angkutan umum. ''Motor bisa diangkut secara terpisah,'' ujarnya.